Rabu, 30 Juli 2014

Makan Lezat & Cermat Saat Lebaran


Sehabis berpuasa sebulan penuh, biasanya kita akan 'lupa diri' di Hari Raya Lebaran. Segala sajian lezat langsung di santap. Jika tak dibatasi, efeknya tak baik buat kesehatan. Ikuti tips berikut ini untuk bisa makan enak tapi tubuh tetap sehat.
 
Sajian ketupat dengan gulai, opor, dan rendang, pasti menjadi menu favorit setiap keluarga di Hari Lebaran. Belum lagi kue-kue yang sangat menggugah selera berjajar di meja ruang tamu menggoda untuk dicicipi. Sebut saja kastangel, nastar, brownies, cake, lapis legit, dan tiramisu yang sangat menggoyang lidah.

Benar. Siapa pun harus waspada. Di balik kelezatan semua hidangan Lebaran tersebut, diperlukan kebijakan berpikir sebelum menyantapnya. Seperti yang diutarakan Dr. Titi Sekarindah, MS, SpGK, semua makanan yang terhidang di hari Lebaran pada umumnya mengandung lemak dan kalori yang sangat tinggi. Oleh karena itu, harus dibatasi saat menyantapnya.

"Bukannya tidak boleh menyantap semua masakan, tapi harus tetap ingat porsi idealnya. Sayang, kan, setelah tubuh atau pencernaan kita beristirahat selama sebulan dengan berpuasa, tiba-tiba dipenuhi lagi oleh makanan yang kurang seimbang nilai gizinya," terang dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, ini.

SUDAH TURUN, NAIK LAGI Puasa, kata Titi, sangat menyehatkan. Dengan mengurangi satu kali pola makan sehari-hari di saat berpuasa, dipastikan dapat mengurangi berat badan. Terutama bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih alias kegemukan (obesitas). Yang beratnya normal pun, biasanya setelah sebulan berpuasa akan mengalami penurunan berat.

Titi menguraikan, dengan berkurangnya satu kali pola makan di bulan puasa, rata-rata akan mengurangi berat badan sekitar ½ kilogram dalam seminggu. "Berkurang ½ kilogram berat badan, kira-kira sama dengan berkurangnya 500 kalori.

 Dalam sebulan, orang normal akan berkurang sekitar 2 kilogram jika makannya tak berlebihan. 
Jika menjaga makannya lebih ketat lagi, bisa berkurang sampai 4 kilogram. Sebaliknya, jika waktu berbuka dan sahur makannya tak terkontrol, justru berat badan akan naik. Nah, ini yang harus diperhatikan."

Dengan berkurangnya berat badan usai berpuasa, sebetulnya kondisi tubuh dalam keadaan sangat baik. Sebab, sistem dalam tubuh yang biasanya dijejali makanan terus-menerus, mendapat waktu sebulan untuk beristirahat. Nah, setelah berpuasa, sistem tubuh kembali aktif dan pencernaan jadi membaik. Oleh karena itu, di saat Lebaran hendaknya direncanakan untuk tidak makan secara berlebihan.

Titi menyarankan, kurangi makan hidangan yang terlalu berlemak, bersantan, goreng-gorengan, dan yang serba manis. Jika tergoda, boleh saja mencicipi secukupnya dengan porsi sedikit. Sebab, kue-kue Lebaran pada umumnya termasuk makanan berkalori tinggi karena bahan dasarnya lebih banyak terbuat dari bahan yang mengandung gula atau manis. Selain rasanya enak, rasa manis juga memiliki sifat tidak akan membuat kenyang, sehingga bikin orang penasaran untuk terus menyantap kue tanpa ingat jumlah kalori yang sudah masuk ke dalam tubuhnya.

Begitu juga dengan minuman. Seharusnya soft drink, punch, sirup, atau milk shake jangan terlalu mendapat porsi lebih karena manis dan tentunya berkalori tinggi. Sebagai gantinya, saran Titi, santaplah buah potong segar dan manis tanpa gula. "Atau agar-agar yang diolah tanpa gula berlebihan atau tanpa vla susu. Ganti vla dengan buah segar yang diblender."

Terakhir, agar tubuh kembali bugar, seimbangkan dengan olah raga di pagi atau sore hari. Cukup 30 menit saja untuk membakar kalori yang telah masuk ke dalam tubuh. "Selain itu, olah raga juga sangat baik untuk kesehatan jantung dan menjaga berat badan."

TIPS MAKAN SEHAT Agar berat badan tak melambung setelah berpuasa, simak tips dari Titi berikut ini:

• Hindari kuah. Makanlah ketupat dengan opor, gulai atau rendang, jangan dengan kuahnya. Cukup daging dan ampasnya saja. Sebisa mungkin santap daging ayam tanpa kulit atau daging tanpa gajih/ lemak.

• Pilih makanan yang tidak digoreng. Ganti makanan yang biasa digoreng dengan dipanggang, di-steam, dikukus, direbus, atau dipepes.

• Tambahkan menu-menu sehat. Misalnya, sup sayur hijau tanpa santan, pepes ikan, semur, soto, lalapan, asinan Betawi, rujak, atau urap.

• Hidangkan buah potong. Lebih baik menyantap buah potong daripada es buah yang memerlukan banyak gula. Namun ingat, buah pun berkalori tinggi. Cukup empat porsi buah per hari, misalnya satu buah apel atau jeruk saja.

• Minum air putih. Hindari soft drink, punch, atau sirup. Perbanyak minum air putih setelah menyantap berbagai makanan.

SEDIKIT TAPI SERING Setelah Lebaran, banyak orang kesulitan mengembalikan pola makannya seperti semula. Inilah cara yang ideal.

• Niat yang kuat. Jangan tergoda teman atau keluarga yang terlalu sering mengajak makan makanan berkalori tinggi.

• Pola makan seimbang. Makan sehat terdiri dari sumber karbohidrat 50 persen (nasi beras merah, roti, atau kentang), protein 20 persen (lauk hewani dan nabati), lemak kira-kira 30 persen (lebih baik dari kacang-kacangan), ditambah sayur-sayuran, buah, serta sumber vitamin dan mineral.

• Beras merah. Nasi dari beras merah lebih baik dibanding pada nasi putih karena beras merah lebih tinggi seratnya sehingga lebih mengenyangkan, namun kalorinya tidak setinggi nasi puith. Jika tidak terlalu suka, dapat menyampur nasi beras merah dengan nasi putih.

• Makan sering. Makanlah dengan prosi kecil tetapi sering. Jangan makan sekaligus dalam porsi besar. Usahakan makan teratur dengan tiga makanan utama dan tiga kali selingan di antara makan utama.

• Olah raga teratur. Minimal 30 menit setiap hari. Tak perlu memilih olah raga yang berat. Jalan cepat atau jalan kaki pun sudah cukup. Yang penting, dapat membakar kalori yang masuk setiap hari.

FAKTA:
* Idealnya, manusia hanya memerlukan sekitar 1.500-1.900 kkal (perempuan) dan 1.900-2.400 kkal (laki-laki) per harinya dari makanan yang memenuhi nilai gizi seimbang.
* Sepotong cake Opera, dalam 100 gram-nya mengandung 600-700 kkal (kilo kalori).
* Seiris lapis legit mengandung 389 kkal per 100 gram.
* Apple pie per porsi mengandung 300 kkal.
* Sekeping kue kering bisa mencapai 50 kkal.

Sumber :  tabloidnova.com
====================== 
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
 
Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE
  

=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun?  Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik Disini, Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada. 
Selamat Berpromosi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar